Matematika adalah bagian yang tidak
dapat dilepaskan dari keberadaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Memang,
bahkan dalam perhitungan sederhana sekalipun, matematika sebenarnya memainkan
peran penting dalam berbagai perspektif.[1]
Sebagai guru dan pendidik harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas,
memiliki kemampuan dalam hal bahan ajar,
dan praktik mengajar, teori kurikulum metode pengajaran, teknologi
pembelajaran, teori evaluasi, dan psikologi belajar. Dengan ini, pendidik akan
benar-benar ingin membuat pendidikan yang hebat. Mendidik yang baik adalah
mendidik yang bermanfaat melalui proses mendidik yang efektif dan optimal.[2]
Keberhasilan pembelajaran matematika
tidak dapat dipisahkan dari kemampuan komunikasi siswa. Tanpa komunikasi,
pembelajaran matematika akan terasa membosankan karena tidak ada komunikasi
dari pendidik ke siswa atau dari satu siswa
ke siswa yang lain. Banyak siswa yang hanya bersikap acuh dalam menerima
materi yang disampaikan oleh pendidik. Motivasi pelaksanaan interaksi belajar
mengajar memerlukan keselarasan yang jelas antara pendidik dan siswa, sehingga
penggabungan dua latihan, yaitu kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.[3]
Kita tahu pada umumnya matematika itu dianggap sulit, padahal itu pun kegiatan
belajar mengajarnya masih dilaksanakan langsung disekolah secara face to
face, dimana seorang pendidik masih dapat mengawasi proses pembelajaran
secara langsung. Seorang pendidik juga perlu mengetahui, apakah siswa mampu
menyampaikan ilmu yang telah didapat.
Pemilihan strategi pembelajaran yang
tepat sangat penting dalam suatu proses pembelajaran yang dapat mengefektifkan
dan mengoptimalkan strategi pembelajaran yang terjadi di dalam kelas untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai pembelajaran yang layak, masih
banyak hal yang menjadi kendala. Sehingga dalam strategi pembelajaran,
diharapkan suatu prosedur pengerjaan
dapat menyajikan penyajian edukatif dan proses belajar menjadi jauh
lebih baik. Strategi pembelajaran adalah salah satu cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran yang
menggabungkan sifat, lingkup dan urutan latihan pembelajaran yang akan
memberikan pengalaman kepada siswa. Strategi pembelajaran merupakan interaksi
dalam pelaksanaannya dengan memanfaatkan metodologi, strategi, dan penggunaan
berbagai sumber, misalnya media pembelajaran yang didalangi untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu.
Strategi pembelajaran poster
session dapat diterapkan untuk melatih kemampuan komunikasi siswa. Strategi
pembelajaran poster session adalah teknik pembelajaran yang berfungsi
dalam menawarkan sudut pandang, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan.
Sehingga siswa dinamis dalam menyampaikan pendapatnya, siswa didekati untuk
membuat ringkasan tema yang sedang direnungkan pada sebuah kertas besar yang
kemudian ditempelkan di papan tulis dan dipresentasikan agar siswa dapat
menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum
dipahami dan masalah siswa dapat diperiksa bersama-sama selama proses
pembelajaran terjadi. Pendidik harus mengatur suasana sosial kelompok, seperti
interaksi ruang kelas, sehingga keadaan ini dapat membantu setiap kelompok
belajar mengetahui tentang efektivitas kerja sama. Pendidik yang mengikuti
teori ini tidak akan mengharapkan bahwa pembelajaran dalam setting tertentu
dapat dipindahkan secara otomatis ke setting berbeda. Pendidik berperan
membantu siswa dengan membuat hubungan antara satu keadaan dan yang lain,
membantu siswa memahami bagaimana keterampilan dan informasi yang telah
diperoleh dapat diidentifikasi dengan setting baru.[4]
Kebutuhan siswa untuk belajar juga
harus memiliki fasilitas yang memuaskan, sehingga pembelajaran dapat berhasil
dan terlaksana secara optimal. Dari persyaratan siswa untuk pembelajaran yang
efektif dan efisien dalam proses pengajaran dan pembelajaran, pendidik harus
cermat dalam membuat kegiatan pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran
tersampaikan secara optimal kepada siswa dan selanjutnya target pembelajaran
akan tercapai secara ideal. Untuk mewujudkan pembelajaran ini, dalam kegiatan
pembelajaran sebaiknya memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan
kepribadian siswa dan terlebih lagi kebutuhan siswa agar pembelajaran dapat
diteruskan secara ideal kepada siswa.
Namun, saat ini sedang terjadi
penularan penyakit berbahaya bernama Covid (Corona virus disease) yang sudah
menular sejak akhir tahun 2019 lalu. Hal ini mendorong Indonesia untuk
memberikan surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2020 tanggal 9 Maret, perihal pencegahan Infeksi Covid di
satuan-satuan sekolah sehingga tidak memungkinkan terlaksananya pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar dikelas seperti
sediakala. Dengan demikian, proses pembelajaran harus berjalan dengan
bantuan media pembelajaran.
Pengembangan media pembelajaran ini
sangat penting untuk diterapkan sebagai usaha agar siswa merasakan suasana lain
dalam kegiatan pembelajaran di ruang belajar atau di rumah mengingat materi
yang akan diperkenalkan dibuat semenarik mungkin. untuk menghapus suasana
tegang dan lelah dalam kegiatan pembelajaran matematika dikombinasikan dengan
dampak kegiatan terkandung dalam media. Interaksi pembelajaran dan pembelajaran
media pembelajaran juga dapat menghasilkan daya serap yang tinggi dan premium
dari siswa, selain itu juga dapat menciptakan inspirasi belajar siswa, dan
bagaimanapun juga dapat berpengaruh pada mental siswa. Pemanfaatan media juga
dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran di sekolah. Media
digunakan agar dapat mendukung pendidik
dalam proses mengajar, misalnya slide, foto, desain, film, dan
menggunakan PC yang berguna untuk menangkap, menangani, dan mengolah data
visual dan verbal.
Ketiadaan pemanfaatan media
pembelajaran pada masa menuju new normal pasca pandemi Covid menjadi ujian
utama bagi pendidik untuk dapat membuat kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
agar siswa tetap semangat belajar, walaupun sebenarnya yang mereka lakukan
adalah belajar dari rumah. Siswa justru merasa sulit untuk memahami sehingga
siswa menjadi kurang bersemangat dalam belajar. Oleh karena itu, sesuatu yang
seharusnya dapat membuat kegiatan pembelajaran menarik dan interaktif adalah
pemanfaatan aplikasi lectora inspire.[5]
Menurut Efinda, Nizar dan Hudiana (2017:266),
aplikasi lectora inspire merupakan penyempurnaan dari software lectora.
Pengembangan teknologi pemebelajaran elektronika dengan memanfaatkan aplikasi lectora
umumnya mudah diterapkan atau diaplikasikan pada pembangungan media
pembelajaran. Lektora inspire tidak memerlukan pemahaman dialek
pemrograman yang membingungkan untuk membuat media pembelajaran siswa, karena
sebagian besar pendidik yang membuat media pembelajaran menggunakan dialek
pemrograman akan merasa kesulitan. Lectora inspire memiliki interface
yang dapat dikenali oleh kita yang telah mengenal atau menguasai Microsoft
Office dan exel sehingga pendidik akan lebih mudah dalam pembuatan media
pembelajaran via aplikasi lectora inspire.[6]
Seperti yang dikemukakan oleh Rizki (2019:35),
ada beberapa karakteristik yang dimiliki lectora inspire sebagai pembeda
dari media yang lain, antara lain menyediakan template yang dapat diterapkan
untuk membuat materi pembelajaran, ada gambar, animasi, karakter yang animasi
yang dapat dimanfaatkan secara langsung. Lectora inspire lebih cepat
daripada aplikasi berbasis web karena tidak bergantung pada koneksi dan
jaringan. Ada software pendukung yang terinstal secara otomatis ketika
menginstal aplikasi Lectora, seperti flypaper, camtasia, atau snagit
yang dapat digunakan untuk menggabungkan flash, video, gambar atau tangkapan
layar. Terdapat materi dasar-dasar Lectora menu-menu dalam program Lectora
seperti chapter, section, page,
kemuadian insert beberapa fasilitas dalam lectora (insert image, insert
audio, animasi, dan lain-lain), pemanfaatan fasilitas pembuatan soal atau kuis,
dan terakhir publish. Dengan kelebihan media pembelajaran aplikasi Lectora
inspire, maka kegiatan proses pembelajaran dapat berjalan sesuai harapan
sehingga pendidik dapat lebih efektif menyampaikan materi.[7]
Adanya hal-hal yang telah
diungkapkan di atas, kemampuan komunikasi matematis siswa dapat ditingkatkan
dengan pembelajaran model kooperatif dengan jenis strategi poster session.
Namun, karena adanya pandemi, kegiatan pembelajaran seperti ini tidak dapat
dilakukan di Sekolah. Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar hanya dapat
dilaksanakan di ruang hampa (dunia maya). Maka, solusinya yakni dapat
menggunakan media interaktif lectora inspire yang dapat dijalankan
secara mudah tanpa menggunakan dialek pemprograman yang ribet dan di aplikasi
ini telah menyuguhkan fitur yang banyak serta lengkap. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa, meskipun dalam keadaan
pandemi.
Kegiatan pembelajaran matematika
dengan strategi poster session berbantukan media interaktif letora
session dapat laksanakan dengan beberapa tahapan atau urutan. Pertama,
yang dapat dilakukan oleh pendidik adalah menyuguhkan materi matematika
kemudian diajarkan kepada siswa. Kedua, pendidik membagi siswa menjadi
beberapa kelompok secara homogen. Ketiga, siswa didekati untuk membuat
ringkasan tema yang sedang direnungkan pada sebuah kertas besar yang kemudian
ditempelkan di papan tulis dan dipresentasikan agar siswa dapat menjawab
pertanyaan dan mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami dan
masalah siswa dapat diperiksa bersama-sama selama proses pembelajaran terjadi.
Karena langkah ketiga tidak dapat dilakukan, maka dapat direalisasikan dengan
mengganti media kertas besar dan papan tulis menjadi chapter/ section/ page
yang ada difitur apilkasi lectora inspire dan dapat pula menginsert berbagai
gambar yang diinginkan. Kemudian, untuk yang proses presentasinya dapat memanfaatkan
fitur insert audio di apllikasi lectora inspire. Kemudian hasil yang telah
dibuat dapat didownload kemudian dapat diupload ke forum diskusi (misalnya : google
meet, zoom, WhatsApp, google classroom, dsb), kemudian kegiatan tanya jawab dan
bependapat dapat dilaksanakan. Adanya hal ini, dapat memberikan penggambaran
upaya peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa antar siswa maupun
siswa ke pendidik, yang direalisasikan pada saat pandemi.
Daftar Pustaka :
HAMDINESHA, N.
(2021). DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN SOFTWARE
LECTORA INSPIRE PADA MATERI MATRIKS KELAS XI SMA (Doctoral
dissertation, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sumatera
Utara)
Hamalik, O.
(2010). Belajar dan Foktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hastuti, E. D.
(2012). Penerapan Strategi pembelajaran Poster Session untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Komunikasi Siswa dalam Pembelajaran
Matematika (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII C SMP Negeri 1
Karanggede) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surakarta).
Nurdiansah, E.,
Hamdani, N. A., & Hernawan, H. (2017). PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA
BERBANTUAN APLIKASI LECTORA TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM. TEKNOLOGI PEMBELAJARAN, 2(2).
RIZKI, F.
(2019). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN LECTORA
INSPIRE BERBASIS METODE PROBLEM SOLVING PADA MATERI USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA (Doctoral
dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Thohiroh, S.
(2020). Sumbangan Konsep Pembelajaran Aktif Poster Session terhadap
Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika (Doctoral
dissertation, IAIN KUDUS).
[1] Endang Dwi Hastuti, Penerapan Strategi Pembelajaran Poster
Session untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Komunikasi Siswa dalam
Pembelajaran Matematika (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII C SMP Negeri
1 Karanggede), (Naskah Publikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2012), 5.
[2] Oemar Hamalik, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 43
[3] Endang Dwi Hastuti, Penerapan Strategi Pembelajaran Poster
Session untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Komunikasi Siswa dalam
Pembelajaran Matematika (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII C SMP Negeri
1 Karanggede), (Naskah Publikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2012), 7
[4] Siti Thohiroh, Sumbangan Konsep Pembelajaran Aktif Poster
Session terhadap Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika (Doctoral
dissertation, IAIN KUDUS, 2020), 5.
[5] NURUL HAMDINESHA, DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBANTUAN SOFTWARE LECTORA INSPIRE PADA MATERI MATRIKS KELAS XI SMA (Doctoral
dissertation, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sumatera
Utara, 2021), 6.
[6] Efinda Nurdiansah, Nizar Alam Hamdani, Hudiana Hermawan. PENGARUH
PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBANTUAN APLIKASI LECTORA TERHADAP KREATIVITAS DAN
HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM, TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN, 2017, 2(2). 266.
[7] FITRI RIZKI, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
MENGGUNAKAN LECTORA INSPIRE BERBASIS METODE PROBLEM SOLVING PADA MATERI USAHA
DAN PESAWAT SEDERHANA (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung,
2019), 35.
0 komentar