Pendahuluan
Perkembangan zaman sangat menuntut adanya perubahan dalam dunia
pendidikan. Pendidikan tidak hanya tentang pengembangan akademik tetapi yang
terpenting adalah relevan mengikuti perkembangan zaman, maka perubahan sistem
pendidikan di dunia dan di Indonesia adalah strategi untuk menghadapi tantangan
zaman tersebut. Saat ini dunia telah menuju era-revolusi yang baru atau generasi+ke 5.0 yang terlihat
dengan meningkatnya+interaksi,
konektivitas+serta *perkembangan*sistem-digitalisasi, kecerdasan
buatan, dan virtual.
Perkembangan zaman yang membuat kurangnya batas antara manusia
dengan teknologi+informasi
dan komunikasi+yang
berimbas pada sektor sistem pendidikan di Indonesia. Era 5.0, tentu memberikan
banyak sekali perubahan dan hal tersebut juga tidak dapat kita hindari maka hal
yang penting saat ini merupakan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang
akseptabel atau mampu bersaing untuk menghadapi tantangan zaman dalam skala
global. Kualitas sumber daya manusia (SDM) mampu ditingkatkan melalui proses pendidikan
mulai dari pendidikan+dasar
hingga perguruan+tinggi,
hal tersebut merupakan sebuah kunci aga dapat mengikuti perubahan zaman
khususnya era society 5.0. Kualitas pendidik dalam proses pendidikan harus
menguasai kemampuan atau keahlian yang dapat beradaptasi dan berkolaborasi
denan teknologi terbaru, Lembaga pendidikan juga pendidikan harus mempersiapkan+oritentasi dan literasi+baru sehingga proses
pendidikan mampu mengikuri perkembangan zaman.
Urgensi manajemen pendidikan sangat dibutuhkan untuk menyiapkan
pendidik yang berkualitas tinggi karena society 5.0 yang memaksa pendidik untuk dapat memanfaatkan
teknologi informasi dengan sebaik mungkin sehingga proses belajar mengajar akan
memiliki mutu tinggi dan mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul. Manajemen
pendidikan harus kapabel dalam menciptakan sistem pendidikan untuk menjawab tantangan era revolusi tersebut,
sistem yang dihadirkan harus mampu untuk menumbuhkan generasi-generasi *kreatif, inovatif, serta kompetitif. Serta
cara berpikir peserta didik juga senantiasa membiasakan ke arah masa depan,
yaitu analitis, kritis, dan kreatif atau disebut+cara berpikir+tingkat tinggi (HOTS: Higher Order Thinking
Skills)
Apa Itu Era Society 5.0
Pada tahun 2016 lebih tepatnya bulan april, Pemerintah Jepang mengeluarkan
statement tentang visi yang disebut "Society+5.0" atau “super-smart*society”. Society 5.0 bermakna*masyarakat+tahap_kelima yang menjejaki empat tahap yang lalu
diantaranya : masyarakat*berburu,
masyarakat*agraris,
masyarakat*industri
dan masyarakat*informasi.
Pada tahap masyarakat ke 5 ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang
menjadikan manusia sebagai pusatnya di
mana produk dan layanan akan dapat memenuhi berbagai kebutuhan*potensial serta memangkas
kesenjangan sosial ekonomi sehingga menciptakan kehidupan tentram dan
bersemangat.[1]
Adanya pandangan Society 5.0 yang berawal dari Pemerintah Jepang
khawatir pada keadaan masyaraktnya semakin banyak lansia (aging society).
Kira-kira 26,3 persen penduduknya berusia di atas 65 tahun, sedangkan pertumbuhan
nisbi rendah. Maka gagasan Society 5.0 diharapkan penggunaan teknologi
artificial intellegent (AI), Internet of Things (IoT), dll. Menjadi bagian
manusia itu sendiri, internet bukan hanya sebgai pertukaran informasi-informasi
namun sebagai modal menjalani kehidupan. Dalam Society 5.0, menciptakan nilai
baru melalui pesatnya teknologi yang dapat mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi
pada masa depan. [2]
Walapun tidak sedikit orang yang mempermasalahkan baik pro dan
kontra terhadap konsep Revolusi Industri 4.0 juga Society 5.0 bukan berarti
kedua konsep tersebut merugikan, namun bagaimana kita menyikapinya, sebagian
orang berpandangan bahwa Society 5.0 lebih baik dibanding Revolusi 4.0 karena
dianggap lebih humanis. Namun bukan berarti Revolusi 4.0 tidak dapat bersaing karena pada dasar dan
tujuan kosep 4.0 dan 5.0 yaitu berusaha untuk memajukan teknologi menuju arah kedepan.
Urgensi Manajemen Pendidikan
Menghadapi tantangan Era Society 5.0
Masalah pendidikan Indonesia yang kompleks maka membutuhkan sebuah
solusi untuk dapat mengatasi masalah tersebut, salah satu masalah terbesar
yaitu sistem pendidikan. Pendidikan merupakan sebuah sistem yang memiliki
tujuan dalam meninkatkan mutu atau kualitas pedidikan. Semua pihak yang
terlibat dalam pendidikan harus mempersiapkan diri untuk melakukan perubahan
dan perbaikan proses pendidikan agar mampu mengikuti perkembangan zaman. Indonesia
harus menyediakan Sumber Daya Manusia unggul dalam pergerakan era_revolusi+Industri+4.0 menuju+Masyarakat+5.0 melalui Intervensi_Pendidikan. Tantangan menyambut
datangnya masyarakat society 5.0 yang utamanya dihadapkan pada generasi+milenial. Di Indonesia penduduk
usia muda pada tahun 2025 dengan perhitungan_mencapai 75*juta, maka hal tersebut perhatian khusus
dari pemerintah untuk meningktkan sumber daya manusia khususnya melalui
peningkatan profesionalitas pendidik. Meskipun* demikian usia produktif tersebut tidak
semuanya memiliki kompetensi yang baik. Sumber daya manusia dengan kompetensi itulah
yang menjadi modal pembangunan bangsa, disisi lain sumber daya manusia yang
tidak berkompeten justru beban pembangunan bagi Indonesia.
Maka urgensi manajmemen pendidikan melalui Intervensi Pendidikan
untuk menghadapi era Society 5.0, meliputi kurikulum, pendidik dan tenaga_kependidikan, sarpras, pembiayaan,
dan pengorganisasiannya. Sehingga dibutuhkan pendekatan strategis pada semua
lini dan jenjang pendidikan dengan tujuan untuk pengembangan SDM yang integral,
mandiri, kreatif, nasionalis, inovatif dan mampu menghadapi perubahan zaman.
Manajemen pendidikan memiliki urgensi untuk mulai menyelesaikan
berbagai problematika yang saat ini ada untuk menghadapi tuntutan global era society
5.0, yang tidak dapat dihindari, diantara problematika yang harus dihadapi saat
ini yaitu
1.
Permasalahan pemerataan tenaga pendidik dan sarana-prasarana
lembaga pendidikan.
2.
Relevansi pendidikan masih kurang terhadap pengembangan masyarakat
dan potensi daerah yang belum optimal.
3.
Kualitas, mutu kinerja dan kesejahteraan pendidik yang belum
maksimal, kualitas dan kuantitas dalam proses pembelajaran yang konvensional belum
baik.
4.
Efesiensi_atau_Efektivitas, dimana
penyelenggaraan otonomi Pendidikan belum optimal khussusnya dalam pengelolaan
APBD dan APBN. [3]
5.
Revolusi_society
5.0 tidak dapat dihadapi dengan kritis
terhadap teknologi digital dan teknologi_informasi saja namun diharapkan terciptanya paradigma
karakter posistif dan membuang egosentris.
Pendidikan pada Masa Pandemi Gerbang
Realisasi Society 5.0
Pendidikan saat ini menjadi sebuah pemegang peranan yang sangat
penting dalam menghadapi perubahan dunia, Perlu kita sadari bersama bahwa
tantangan dunia pendidikan semakin kompleks apalagi dalam masa pendemi membuat
pendidikan kita berada dalam posisi ketergantungan dengan konektivitas
internet, digitalisasi serta intrnasionalisasi. Mulai tengah Maret 2020 Covid-19
data dan menjadi pandemi sehingga mengubah tatanan dunia baru atau new normal, malah
membuat para administrator pendidikan di Indonesia mengupayakan metode
pembelajaran e-learning dengan pemanfaatan kecanggihan teknologi digital. model
pembelajaran tersebut memfasilitasi dan didukung komunikasi dan pertukaran
informasi pengetahuan dalam proses belajat mengajar. Adanya Era Society 5.0 dalam
masa pandemi ini membuat teknologi digital menjadi komponen uutama dalam proses pendidikan, melalui
sistem pembelajaran Hybrid/Blended Learning serta Online serta reorientasi
kurikulum melalui literasi digital atau teknologi yang memiliki muatan
kepemimpinan, entrepreneurship, serta internship.
Literasi Digital diartikan pada kemampuan mengakses, mengerti dan
mengimplementsikan informasi secara bijak, Literasi ini sangatlah penting
sebagai kemampuan fundamental yang wajib dipunyai peserta didik untuk
menghadapi situasi dan perkembangan zaman, sehingga terciptanya tatanan
masyarakat yang memiliki pandangan dan pemikiran kritis-kreatif.
Pada masa pandemi covid-19 ini merupakan masa yang tepat dalam
realisasi menghadapi tantangan era Society 5.0 karena literasi digital atau
media yang mulai berkembang dan hal tersebut adalah modal dalam menghadapi
tantangan Society 5.0, perkembangan literasi digital tersebut dapat kita lihat
pada segala lini pendidikan indonesia sudah menggunakan teknologi digital dalam
proses pembelajarannya karena Covid-19 menjadi faktor pendorong utama,
penggunaan teknologi tersebut memberika sebuah indikasi penting sebagai tanda
pintu masuk era Society 5.0. Kolaborasi teknologi dalam dunia pendidikan
selaras dengan tujuan super-smart society atau Society 5.0 yaitu penyelesaian
masalah sosial melalui sistem yang mengintegrasikan ruang digital dan ruang
fisik. Sehingga kedepannya pendidikan di Indonesia khusunya mampu menciptakan
sumber daya manusia (SDM) dengan skill literature tinggi dalam segala bidang,
kreatif, inovatif, mampu berpikir kritis, kompetitif dan berkarakter.
Kesimpulan
Perubahan zaman akan terus
berkembang sesuai dengan berjalannya waktu, perubahan tersebut tentu tidak
dapat dihindari namun kita mampu untuk berkolaborasi dengan berbagai tantangan
perubahan tersebut, sebagai generasi muda tentu saja tidak boleh menutup mata
dengan adanya perubahan zaman seperti sat ini pada masa masyarakat society 5.0
yang memiliki fokus utama yaitu memadukan unsur manusia dengan teknologi
digital yang selaras.
Dunia pendidikan juga ikut
berpengaruh dengan datangnya era revolusi generasi ke 5.0 ini maka diperlukan
sebuah sistem yang kompleks serta berjalan optimal untuk menghadapinya maka
urgensi manajemen pendidikan menjadi sangat penting dalam menghadapi hal
tersebut, Manajemen pendidikan harus mampu membuat tatanan sistem pendidikan
baru atau menginovasikannya guna menghadapi perubahan zaman yang begitu pesat
ini, dengan penguatan keprofesionalan pendidik diharapkan mampu mendorong dan
mengembangkan peserta didiknya sebaik mungkin oleh karenanya tercipta sumber
daya manusia yang memiliki mutu tinggi sebgai modal investasi pembangunan
bangsa.
Kita tidak boleh larut dalam
keterbatasan masa pandemi ini justru pada masa pandemi ini adalah awal untuk
memulai pendidikan dengan sistem terbaru dalam menjawab tantangan era society
5.0 untuk mampu berkolaborasi dengan teknologi sehingga diharapkan mampu
membuat sumber daya manusia kedepannya kebih unggul, kreatif, kritis, bijak,
inovatif dan berkarakter.
[1] M. Maria Sudarwani dan Galuh Widati, Peran Perguruan Tinggi dalam society
5.0, UKI, 2020 hal 16-28
[2] Prof. Dr. Imron Arifin, M.Pd., Kepemimpinan Religio-Humanistik,
Universitas Negeri Malang (UM) ,Oktober 2019
[3] Arjunaita, Pendidikan di era revolusi Industri 5.0, Universitas
PGRI Palembang, 2020
0 komentar