#Permaisuri Marja
“Semoga saja
saudaraku tersebut bisa memecahkan masalah ini dengan benar” aku memang
berharap seperti itu. Meninggalkan Luvius dan kedua saudara yang belum aku
mengenalnya selama lebih dari 10 tahun, memang membuatku hidupku begitu
berubah. Sekarang ini, aku hidup dengan sangat kecukupan, bahkan aku tinggal
menyebutkannya, maka niscaya akan segera dikabulkan.
Keparat Han telah membawaku kepada Raja Astrilus penguasa
Trabzzor yang sangat terkenal dan kaya raya, tapi penuh dengan kehampaan.
Kekayaan ini terasa tak ada artinya bagiku. Walaupun aku adalah seorang
permaisurinya yang selalu melayani sang raja dengan penuh senyuman dan
kebahagian agar sang raja juga merasakan kebahagian. Tapi, sesungguhnya aku
sangat merindukan kehidupanku yang dulu, penuh dengan kebersamaan,
kekeluargaan, walaupun dengan segala kekurangannya.
Sementara Han adalah kaki tangan dari Raja Astrilus. Raja
Astrilus memang terkenal sangat kejam dan lalim, ia bahkan menganggap dirinya
sebagai Tuhan. Setiap hari pasti ia menyuruh Han untuk membunuh setidaknya 5
orang warganya yang ada di daerah Trabzzor. Astrilus juga didampingi oleh
Kreta, penasihat sekaligus orang yang paling berjasa dalam hidup Astrilus atau
bahkan bisa dibilang juga
Astrilus adalah bonekanya Kreta.
“Tapi
memang kamu yakin saudaramu itu mampu melumpuhkan Raja Astrilus?” tanya
sahabatku dalam istana Raja Astrilus. Coucou namanya, ia juga seorang pembantu
Raja yang menyediakan segala macam perlengkapan makan Raja. Hampir selama 7
tahun aku telah bersahabat dengan Coucou yang bagiku adalah tempat untuk
,enceritakan segala yang sedang membebani kepalaku.
Kenapa
Coucou bisa jadi “pesuruh” Raja? Kurang lebih kisah Coucou denganku hampir
sama, bahkan sama. Membuat sebuah perjanjian demi menyenangkan orang tercinta
untuk terakhir kali. Dan bisa dibilang Coucou adalah satu-satunya sahabat
bahkan teman yang aku punya di dunia ini.
“Aku
sudah sangat mengenal karakter dan sifat dari Luvius, dan sepertinya kedua
adiknya juga sama seperti itu.”
0 komentar